Sabtu, 26 Maret 2016

Jumat, 25 Maret 2016

Berpikir positip

Bismillah

"Bro, aku lagi butuh 500 ribu, penting banget, darurat. Please, tolong pinjami aku dulu".

Sahabatnya membalas: "Tunggu barang setengah jam ya bro, insya Allah nanti aku transfer".

Sudah lewat dari 1/2 jam . . satu jam . . tapi sahabatnya tidak juga memberi kabar. Ketika ditelpon pun ternyata HP nya tidak aktif.

Ia pun mengirim SMS : "Selama ini aku tidak pernah mengecewakanmu bro. Tapi kenapa sekarang engkau lari dariku?!  Apa salahku?!"

Setelah dibaca, sahabatnya menelpon kembali dan berkata:
"Astaghfirullah, semoga Allah mengampunimu, Aku tidak bermaksud mematikan HP untuk lari darimu. Aku mematikan HP karena aku sedang menjual HPku untuk membantu kebutuhanmu. Lalu, dari sisa penjualan, aku belikan HP second yang murah agar bisa menghubungimu".

Sahabat ...
Manusia hari ini suka berprasangka karena lingkungan yang suka mempengaruhi...

Ada sangkaan baik...dan ada sangkaan buruk...

Orang rajin beribadah disangka riya;
Orang yang bersantai disangka malas;
Orang yang pakai baju baru disangka pamer;
Orang yang pakai baju buruk disangka tidak hormat;
Orang makan banyak disangka rakus;
Orang makan sedikit disangka “diet” ketat;
Orang baik disangka buruk;
Orang buruk disangka baik;
Orang tersenyum disangka mengejek;
Orang masam disangka menyindir;
Orang mengkritik disangka mengumpat;
Orang diam disangka menyendiri;
Orang menawan disangka pakai susuk;
Orang sering ikut kajian/ta'lim dianggap kelompok aliran macam-macam..

Siapa tahu..
Yang diam itu karena berzikir kepada Allah;

Siapa tahu...
Yang tersenyum itu karena bersedekah;

Siapa tahu...
Yang bermuka masam itu karena mengenangkan dosa-dosanya;

Siapa tahu...
Yang menawan itu karena bersih hati dan fikirannya;

Siapa tahu...
Yang ceria itu karena cerdas fikirannya & senantiasa mengingat Allah...

Siapa tahu..
Yang sering ikut kajian/ta'lim itu karena merasa masih kurang ilmu...

Sahabat...

Mari...
Hilangkan fikiran negatif....
Kembangkan energi positif...
Biasakan berfikir positif..
Berikan seribu alasan kebaikan kepada sahabat..
Agar hidup ini lebih inspiratif....

Semoga Bermanfaat..
Tetap tersenyum dan tetap SEMANGAT memperbaiki hati....
Selamat menempuh perjalanan semoga bekal kita cukup untuk sampai kepadaNYA
Hati hati kalo mau jahat sama orang lain
Karena kita ga tau apa yg dia adukan ke Tuhannya

Minggu, 13 Maret 2016

Ada kelemahan ada kelebihan

Setiap orang punya kelemahan,
Jangan sampai kelemahan membuat kita patah semangat.
Ingat kita punya kelebihan  !!!

Belajar ikhlas

Kita boleh memperjuangkan siapapun, tapi kita juga harus sadar diri, tidak semua yang kita perjuangkan bahagia di perjuangkan.

Jumat, 11 Maret 2016

SELAMATKAN WARUNG TRADISIONAL!!

SELAMATKAN WARUNG TRADISIONAL!

Diambil dari tulisan seorang ibu rumah tangga biasa di kampung....
Gerakan "Mari berbelanja di warung tetangga!"

Berbelanja kebutuhan harian, mingguan atau bulanan keluarga, biasanya kita lakukan di hari libur. Tetapi, bijakkah kita bila membeli jauh2 ke pusat belanja "modern"?
Coba tengok kebiasaan kita ini. Belanja di swalayan IndoMart atau AlfaMart, semua barang memang terpampang. Tapi, hampir tak ada interaksi kemanusiaan. Apalagi pertemanan dan persaudaraan. Bertahun-tahun kita menjadi pelanggan, yang bahkan dibuktikan dengan "kartu pelanggan", tapi sungguh penjualnya tetap tidak kita kenal. Bahkan pelayanpun kita tak tahu siapa, apa dan bagaimana kehidupan mereka. Komunikasi hanya dengan "pelayan", ingat bukan "penjual". Dan hanya seputar transaksi saja. Itupun sekarang diwakili dengan tulisan.

Sementara ketika kita membeli di warung tetangga, selain dekat, juga ada interaksi sosial kemasyarakatan yang akrab. Ada "obrolan", bukan sekedar transaksi barang yang menghilangkan nilai sosial kemanusiaan kita. Kita jadi tahu, kenal dan dekat dapat silaturahmi dengan masyarakat dan lingkungan. Komunikasi beginilah yang manusiawi. Yang menghubungkan antar orang, komunitas dan masyarakat. Bukan sekedar barang, angka penjualan dan plastik kemasan.

Membeli di warung tetangga akan menumbuhkan kekuatan ekonomi keluarga itu. Kita jadi berperan bagi tegaknya ekonomi dan ketahanan sebuah keluarga. Suami, istri dan anak2nya. Dan mereka, berperan sebagai penjual. Berwirausaha. Bukan sekedar menjadi pelayan alias babu dari para pemilik modal kapitalis liberal yg berdalih seragam karyawan...
Bayangkan, sampai umur berapa toko2 modern "mau" mempekerjakan para pelayan ini? Cuma saat usia muda. Sedang dengan menjadi "penjual", sebenarnya mereka akan "terhidupi" Bahkan sampai anak-anak mereka dewasa.

Belum lagi soal efektifitas budget kita. Bayangkan, saya pernah uji coba, membawa uang 100 ribu dan pergi ke toko swalayan modern. Ternyata kurang! Dan lihat belanjaannya. Saya banyak membeli barang yang tak perlu. Karena godaan iklan dan penataan, saya melakukan pemborosan!

Sedang ketika saya ke warung tetangga, uang 100 ribu masih sisa. Barangnya pun sangat fungsional, benar-benar kebutuhan pokok. Dan saya mendapatkan bonus ungkapan penjual yang membahagiakan, "Alahamdulillah  syukur ya, pagi2 sudah ada yang belanja 75 ribu.... makasih ya bu", sambil tersenyum tulus...
Sungguh itu bonus yang lebih mahal daripada sekedar "obral dan diskon ngakali" yang penuh strategi bisnis.

Jadi berpikirlah sebelum berbelanja! Shopping lah di warung tetangga atau pasar tradisional. Nikmatilah sisi kemanusiaan anda. Disitulah "rekreasi sebenarnya".Jangan buang waktu anda di swalayan dan supermall modern hanya untuk membeli kebutuhan pokok rumah tangga anda. Warung tetangga jauh Lebih murah, manusiawi, menumbuhkan ekonomi, memberdayakan masyarakat, dan ada nilai silaturahmi antar tetangga.
Mau umur panjang dan banyak rejeki? Mari biasakan berbelanja di warung tetangga baik kita...

Sekali lagi " Ayo Selamatkan Warung/Toko dan Pasar Tradisional di sekeliling kita"!

Mohon dishare ya..

Bisa buat program

"GERAKAN BELANJA DI WARUNG TETANGGA"