Senin, 28 Desember 2015

sukses menurut Bob Sadino agar sukses menjalankan bisnis.

1. Niat dan Bertekad Kuat

Mental dan karakter pertama seorang#entrepreneur sukses menurut Bob Sadino adalah memiliki niat dan tekad yang kuat. Saat pertama kali memulai atau mengawali bisnis tentu Anda akan berhadapan dengan banyak kegiatan untuk mewujudkan rencana bisnis.
Maka dengan niat dan tekad yang baik dan kuat, Anda akan mampu menjalani segala kegiatan dan mewujudkan segala rencana bisnis yang ada. Niat dan tekad berbisnis yang kuat dari para pengusaha ini menurut Bob Sadino bisa dilihat dari keseriusan dan waktu yang diluangkannya untuk bisnis.
Jika mereka masih menjadikan bisnis hanya sebagai sampingan, itu artinya niat dan tekadnya masih belum kuat. Namun jika pebisnis telah memiliki niat dan tekad yang kuat maka mereka akan meluangkan seluruh waktunya untuk bisnis dan usahanya

2. Memiliki Kemauan yang Keras

Dalam bisnis yang penuh dengan tantangan, hambatan dan rintangan tentu pebisnis akan seringkali merasakan sebuah gejolak pesimis atau putus asa. Maka dengan memiliki mental dan karakter yang berkemauan yang kuat untuk bisa sukses, pebisnis pun akan mampu melewati segala permasalahan yang ada didepan.
Menurut Bob Sadino, mental dan karakter berkemauan keras untuk bisa mencapai sukses memang sangat wajib dimiliki para entrepreneur sukses selain untuk bisa mengatasi tantangan juga untuk membuka ruang dan jalan untuk rencana-rencana bisnis Anda ke depannya.

3. Berani Mengambil Risiko

Sebagai pemilik dan pemimpin bisnis, seringkali Anda akan dituntut untuk menetukan keputusan bisnis yang bisa saja menentukan nasib dan masa depan bisnis Anda. Nah di sinilah Anda dituntut untuk berpikir keras, karena keputusan Anda sangat krusial untuk bisnis Anda.
Alih-alih mundur, Anda akan dituntut untuk berani mengambil risiko dari setiap keputusan yang harus diambil. Keberanian mengambil risiko bisnis ini menurut Bob Sadino merupakan karakter dan mental seorang entrepreneur sukses yang sejati. Rugi? Itu sudah biasa, seorang pebisnis harus sudah siap dengan resiko terburuk dari bisnis yang ia jalankan. Bagi mereka yang tak ingin resiko terburuk, Bob mengusulkan agar mereka tak perlu repot-repot menjadi pebisnis.

4. Tahan Banting dan Tidak Cengeng

Berwirausaha adalah belajar untuk bisa mandiri dan juga membuat luasnya lapangan pekerjaan . Nah untuk bisa mandiri para pebisnis memang harus mau tahan banting dan tidak cengeng saat menghadapi tantangan dan rintangan. Bagaimana jadinya jika mereka para pebisnis ini cengeng saat mereka ingin membuat lapangan pekerjaan yang baru untuk orang lain.
Tentu hal ini tidak sinkron sama sekali. Menurut Bob Sadino, seorang entrepreneur haruslah orang yang tahan banting dan tidak cengeng karena mereka pasti akan menghadapi banyak problematika dalam menjalani bisnis. Jika mereka tidak tahan banting, bisa dipastikan mereka akan mudah tergerus dan tereliminasi dari dunia bisnis.

5. Entrepreneur Sukses Selalu Ikhlas dan Bersyukur

Terakhir, mental dan karakter seorang pebisnis sukses versi Bob Sadino adalah selalu ikhlas dan bersyukur. Meskipun di satu sisi pengusaha harus memiliki kemauan dan tekad yang kuat untuk mewujudkan kesuksesan. Namun di sisi lain, seorang entrepreneur juga dituntut untuk selalu ikhlas dan bersyukur dalam segala pencapaian bisnisnya.
Untuk menjadi sukses menurut Bob Sadino pebisnis memang perlu membutuhkan proses yang harus selalu dijalani dengan penuh rasa ikhlas dan syukur. Rasa ikhlas dan syukur ini akan membuat pebisnis dapat memaknai setiap hasil yang didapat dari bisnisnya, sekecil apapun profit usaha yang ia peroleh.

Kamis, 17 Desember 2015

Rejeki banyak bentuknya


Kita tidak akan tahu rezeki yang datang pada kita dari mana, apakah itu dari pekerjaan kita sehari-hati ataukah dari hal yang tidak terduka. Yang jelas, Tuhan menyuruh kita untuk kerja dan berusaha.
Seperti kisah di bawah ini, mungkin kita akan merasa malu pada diri sendiri jika membaca kisah ini:
REJEKI BANYAK BENTUKNYA
Kemarin hujan mulai jam 9 pagi, seorang tukang rujak numpang berteduh di teras ruko saya ( Yeti Haryati) .
Masih penuh gerobaknya, buah-buah tertata rapi. Kulihat beliau membuka buku kecil, rupanya Al Quran. Beliau tekun dengan Al-Qurannya. Sampai jam 10 hujan blm berhenti.
Saya mulai risau karena sepi tak ada pembeli datang.
Saya keluar memberikan air minum.
“Kalau musim hujan jualannya repot juga ya, Pak… ” .. “Mana masih banyak banget.”
Beliau tersenyum, “Iya bu.. Mudah-mudahan ada rejekinya.. .” jawabnya.
“Aamiin,” kataku.
“Kalau gak abis gimana, Pak?”. tanyaku.
“Kalau gak abis ya risiko, Bu.., kayak semangka, melon yang udah kebuka ya kasih ke tetangga, mereka juga seneng daripada kebuang. kayak bengkoang, jambu, mangga yang masih bagus bisa disimpan. Mudah-mudahan aja dapet nilai sedekah,” katanya tersenyum.
“Kalau hujan terus sampai sore gimana, Pak?” tanyaku lagi.
“Alhamdulillah bu… Berarti rejeki saya hari ini diizinkan banyak berdoa. Kan kalau hujan waktu mustajab buat berdoa bu…” Katanya sambil tersenyum.
“Dikasih kesempatan berdoa juga rejeki, Bu…”
“kalau gak dapet uang gimana, Pak?” tanyaku lagi.
“Berarti rejeki saya bersabar, Bu… Allah yang ngatur rejeki, Bu… Saya bergantung sama Allah.. Apa aja bentuk rejeki yang Allah kasih ya saya syukuri aja. Tapi Alhamdulillah, saya jualan rujak belum pernah kelaparan.
“Pernah gak dapat uang sama sekali, tau tau tetangga ngirimin makanan. Kita hidup cari apa Bu, yang penting bisa makan biar ada tenaga buat ibadah dan usaha,” katanya lagi sambil memasukan Alqurannya ke kotak di gerobak.
“Mumpung hujannya rintik, Bu… Saya bisa jalan ..Makasih yaa ,Bu…”
Saya terpana… Betapa malunya saya, dipenuhi rasa gelisah ketika hujan datang, begitu khawatirnya rejeki materi tak didapat sampai mengabaikan nikmat yang ada di depan mata.
Saya jadi sadar bahwa rizki hidayah, dapat beribadah, dapat bersyukur dan bersabar adalah jauh…jauh lebih berharga daripada uang, harta dan jabatan…
***
MANUSIA dan BOTOL
1. Kalau diisi air mineral, harganya 3ribu…
2. Kalau diisi jus buah, harganya 10ribu…
3. Kalau diisi Madu Yaman, harganya Ratusanribu…
4. Kalau diisi minyak wangi chanel harganya bisa jutaan.
5. Kalau diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena langsung tiada harganya dan tidak ada siapa yg suka.
Botol yg sama tetapi harganya berbeda sebab apa yang terisi di dalamnya adalah berbeda…
Begitu juga kita…kita semua sama…kita semua manusia…yang membedakan kita antara satu sama lainnya adalah. TAQWA , IMAN & AMAL yang ada dalam diri kita…yang akan menyebabkan kita berharga di sisi ALLAH atau kita dipandang hina oleh ALLAH lalu dibuang ke dalam neraka…
“……sesungguhnya orang yg paling mulia disisi Allah adalah orang yg paling bertakwa,sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha teliti”
Sumber: reportaseterkini.com

Sabtu, 21 November 2015

Jihad usaha
1) Keridhoan Allah adalah segalanya. So, yang paling utama kita bangun adalah ketaqwaan kita dan persaudaraan kita, bukan usaha kita.
Itulah asas.

2) Usaha adalah lapangan tempat menerjemahkan ketaqwaan dan persaudaraan. So, kemajuan usaha harus merupakan efek dari ketaqwaan yang tinggi dan persaudaraan yang kokoh.
Itulah empire nilai.

3) Jangan sampai usaha kita maju sementara ketaqwaan dan persaudaraan kita mengalami kemunduran atau stagnan. Itulah kapitalisme.

4) Usaha ini atau usaha itu secara hakekat adalah milik Allah, secara ekonomi adalah milik owner dan secara perjuangan adalah milik kita semua.
Itulah islamisme.

5) Owner wajib membenahi usahanya se-ideal mungkin sesuai ajaran Allah dan Rosul-NYA. Semua teman2 wajib mendo'akan, mengawasi dan membantu owner dalam perjuangan mulia itu.
Itulah peradaban..

6) Lembaga usaha harus menjadi lembaga ibadah ….... harus menjadi perwujudan ajaran2 Islam …. harus dikelola dengan manajemen iman dan taqwa sehingga dapat mengakselarasi owner, manager dan seluruh karyawan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Orang yg Hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan,kesenangan, dan kenyamanan.
Mereka dibentuk melalui kesukaran, dan air mata

Rabu, 07 Oktober 2015

MENGAPA BANYAK ORANG BANGGA MENEKAN HARGA PADA PEDAGANG KECIL ?                                          


Beberapa waktu lalu saya mengunjungi Pak Ujang (65 tahun), pemilik kios ikan kecil di bilangan Jakarta Pusat. 

Saya sering ke sana. Kiosnya sangat sederhana, berupa papan kecil seluas 2,5 x 4 meter.                                  
Beliau sudah lebih dari 30 tahun berjualan ikan di sana.                                               
Di sudut kanan toko terdapat sebuah tangga menuju lantai dua.                                                                                             
Lantai yang memiliki tinggi 1 m merupakan tempat tinggal Pak Ujang dan istri.

Tepat saat saya berkunjung, muncullah seorang pembeli yang menggunakan mobil mewah brand Jerman.

Awalnya Si Pembeli membeli makanan ikan seharga Rp 5.000,-                                                                                                               
Ia pun berusaha keras menawar. Akhirnya Pak Ujang sepakat menjual Rp 9.000,- per dua bungkus. 

Si Pembeli kemudian melihat ikan koi tiga warna berukuran sekitar 30 cm. Pak Ujang menjual dengan harga Rp. 40.000,- per ekor. Terjadilah tawar-menawar.

Si pembeli terus memaksa ingin memiliki ikan tersebut dengan harga Rp 25.000,-. Katanya, ikan begitu tidak layak dihargai Rp 40.000,-

Pak Ujang terlihat sangat keberatan menjual ikan tersebut di bawah Rp 35.000,-. Namun, saya sendiri menyaksikan betapa kerasnya si pembeli menawar dan memaksa.

Akhirnya Pak Ujang pun luluh dan menjual empat ekor dengan harga yang diinginkan pembeli. ”Ikan ini sudah hampir 1 bulan tidak laku,” Jawabnya setelah saya menanyakan alasannya menjual.

Si Pembeli kembali membeli tanaman air yang harusnya berharga Rp 5.000,- per buah. Begitu gigihnya mendapat 4 buah dengan uang Rp 10.000,-, sampai-sampai Si Pembeli memasukkan sendiri dua tanaman air tambahan ke plastik.                                            
Tidak berhenti sampai di sana, saat hendak membayar, dia pembeli kembali meminta dua ekor ikan kecil seharga Rp 5.000,- per ekor untuk mainan anaknya. Dan Pak Ujang akhirnya memberikan.

Saya merenung. Banyak orang sering sekali berhemat setiap keping rupiah dari si miskin. Mereka sering mengganggap harga barang dari seorang pedagang kecil atau pasar tradisional tidak pantas dan menawar serta puas karena bisa berhemat setidaknya Rp 500,-                                                                         
Kemudian mereka berjalan ke mall dan tidak bertanya kepantasan dari harga secangkir kopi Rp 60.000,- atau semangkok bakso Rp. 40.000,-                                        
Mereka bahkan membeli dengan bangga dan malu bila menawar. 

Mereka menawar dari tukang becak yang harus mengayuh sepeda dengan berat, tetapi tidak pernah memprotes argo taksi yang bergerak tak terkendali.

Setelah itu, mereka akan bicara tentang pengentasan kemiskinan.                                     
Mereka salahkan pemerintah atas data-data kemiskinan yang tidak pernah turun.                               
Padahal di balik itu, mereka mengeksploitasi Si Miskin. 

Mereka berusaha berhemat setiap keping rupiah dari Si Miskin yang bekerja lebih keras, lebih berat, dan panas untuk memberi makan keluarganya.                                  
Namun, mereka menghabiskan uang yang jauh lebih banyak di mall tanpa menanyakan kepantasannya.

Dan sadar ataupun tidak..  mereka mungkin adalah kita..

Selasa, 29 September 2015

Isilah titik-titik di bawah ini dan mohon dijawab dengan jujur di dalam hati kita masing-masing ...

1. Allah menciptakan tertawa dan .....
2. Allah itu mematikan dan .....
3. Allah menciptakan laki-laki dan .....
4. Allah memberikan kekayaan dan .....

Mayoritas kita tentu akan dengan mudah menjawab:
1. Menangis ...
2. Menghidupkan ...
3. Perempuan ...

Tapi bagaimana dengan no.4 ...? Apakah Kemiskinan ...?

Untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat rangkaian firman Allah dalam surat An-Najm ayat 43-45, dan 48, sebagai berikut:

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ

"dan Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS. An-Najm : 43).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻣَﺎﺕَ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ

"dan Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan." (QS. An-Najm : 44).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﻴْﻦِ ﺍﻟﺬَّﻛَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧﺜَﻰ

"dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. " (QS. An-Najm : 45).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﻭَﺃَﻗْﻨَﻰ

"dan Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan." (QS. An-Najm : 48).

Ternyata jawaban kita benar hanya pada no. 1-3 ... sedang jawaban untuk no. 4 keliru.
Jawaban Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an bukan Kemiskinan, tapi KECUKUPAN.

Subhanallah..
Sesungguhnya Allah Ta'ala hanya memberi Kekayaan dan Kecukupan kepada hamba-Nya.
Dan ternyata yang "menciptakan" Kemiskinan adalah diri kita sendiri.

Hal ini bisa karena ketidakadilan ekonomi, kemalasan, bisa juga
karena kemiskinan itu kita bentuk di dalam pola pikir kita sendiri.

Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur; walaupun hidup pas-pasan ia akan tetap tersenyum dan merasa cukup, bukan merasa miskin.

Jadi, marilah kita bangun rasa keberlimpahan dan kecukupan didalam hati dan pikiran kita, berhenti mengeluh, berhenti mengatakan rejeki kecil, agar kita menjadi hamba-Nya yg selalu Bersyukur.

Selamat menjemput rejeki yang halal, biar semakin berkah..🙏

Senin, 28 September 2015

-Hidup adalah sebuah pilihan-

Diantara keluarga burung, Elang adalah jenis yang umurnya paling panjang.

Ia dapat mencapai usia 70 tahun. Tetapi untuk dapat mencapai usia ini, Elang harus mengambil keputusan yang sangat berat.

Pada usianya yang ke 40, cakarnya melemah sehingga tidak bisa mencengkeram mangsanya lagi.

Paruhnya yang tajam dan panjang menjadi bengkok dan tumpul.

Bulunya menjadi tebal dan menutupi dadanya sehingga Ia sulit terbang bebas.

Bagi sang ELANG hanya tersisa 2 pilihan: Memilih mati atau menjalani sebuah proses yang menyakitkan selama 150 hari.

Jika ia memilih Proses, maka sang ELANG harus terbang ke puncak gunung dan duduk diatas sarangnya.

Sang ELANG harus menunggu sampai paruh yang baru tumbuh dan cakarnya juga terbentuk kuat.

Sang ELANG harus merusak paruh lamanya agar bisa terlepas dan menumbuhkan paruh yang baru.

Segera sesudah cakar barunya terbentuk, sang ELANG mencabut bulu bulunya.

Sesudah masa 5 bulan berlalu, sang ELANG lahir kembali. Ia kini dapat melakukan lagi terbang perdananya dan hidup untuk 30 TAHUN LAGI.

Untuk dapat bertahan hidup, seringkali kita harus menempuh perubahan dan terkadang, sebuah PERUBAHAN BESAR.

Kita perlu rela membuang jauh jauh kenangan lama, kebiasaan lama dan tradisi lama.

Hanya dengan membebaskan diri dari kebiasaan lama, kita dapat unggul hari ini dan ke depan.

Hidup adalah PILIHAN.
Berat ataupun ringan, berubah atau Jalan ditempat, mengambil risiko atau menghindar, pada akhirnya kita sendirilah yang akan MEMILIH.
DO YOU BELIEVE ME ??

Alkisah, ada sepasang suami istri. Keduanya saling mencintai. Hanya saja sifat keduanya sangat bertolak belakang. Suami berjiwa sangat tenang, dalam keadaan yang sangat sulit sekalipun. Sedang si istri sangat temperamental, senang meluapkan emosi karena sebab-sebab yang remeh.

Pada suatu hari mereka berdua melakukan perjalanan laut dg sebuah kapal. Beberapa hari mereka berada di atas samudra. Tiba-tiba terjadi angin topan, kapal oleng digoncangkan oleh ombak yang menggulung-nggulung.

Sang istri tidak mampu lagi menahan dirinya. Dia berteriak-teriak tanpa tahu apa yang mesti dilakukannya. Dia segera menemui suaminya dengan harapan akan menemukan solusi bagaimana menyelamatkan diri dari kematian yang sedang mengintai.

Seluruh penumpang kapal tidak berbeda kondisinya dari sang istri. Tapi sang istri terkejut bukan main. Ia menemukan suaminya duduk tenang seperti kebiasaannya. Sang istri bertambah marah dan menuduh suaminya tidak punya perasaan dan kepedulian.

Sang suami memandang istrinya. Dan dengan wajah kering dan pandangan marah suami menghunuskan pisau ke dada istrinya. Lalu bertanya dengan suara tegas dan serius :

“Apakah kamu tidak takut dengan pisau ini?”

Dengan penuh keheranan sang istri menjawab : “Tentu saja tidak.”

Suami bertanya lagi : “Kenapa?”

Istri menjawab : ” Karena pisau itu dipegang oleh orang yang ku percayai dan aku cintai “.

Seketika sang suami tersenyum dan berkata pada istrinya : “Begitu juga aku. Ombak-ombak yang sedang mengamuk ini berada di tangan Dzat yang aku percayai dan yang ku cintai. Jadi kenapa aku harus takut? Bukankah Dia berkuasa atas segalanya?”

Saudaraku yang dirahmati Alloh...

Maka jika ombak kehidupan menyerangmu

Angin kencang dunia menjatuhkanmu

Janganlah takut

Janganlah khawatir

Karena semua yang ada di dunia ini berada dalam genggaman tanganNya

Dia mengetahui dirimu melebihi pengetahuanmu tentang dirimu sendiri.

Dia mengetahui segala yang terbuka dan tersembunyi.

Jika kamu mencintai dan percaya kepada Nya

Maka tidak perlu takut dan khawatir.

Karena dia tidak akan mendzalimi hamba-hambaNya.

Maka sibukkan dirimu dengan memupuk cinta dan kepercayaan kepadaNya

Berjuanglah untuk selalu berada di jalanNya

Dan saat itu, segala gelombang dan angin topan yang datang dalam kehidupanmu tidak akan membuatmu khawatir apalagi ketakutan.

Maka Berdo'alah

Ya hayyu ya qayyum , birahmatika astagitsu , ashlihli sya'ni kul lahu , wala takilni illa nafsi thorfata 'aini

Wahai Rabb yang maha hidup dan yang maha berdiri sendiri (tidak membutuhkan segala sesuatu),
dengan rahmatMu aku memohon pertolongan, perbaikilah segala urusanku , dan janganlah diserahkan padaku meskipun dalam sekejap mata (tanpa pertolongan dariMu)

Aamiin

والله أعلم بالصواب

Selamat beraktifitas sahabatku
✊DO YOU BELIEVE ME ??

Alkisah, ada sepasang suami istri. Keduanya saling mencintai. Hanya saja sifat keduanya sangat bertolak belakang. Suami berjiwa sangat tenang, dalam keadaan yang sangat sulit sekalipun. Sedang si istri sangat temperamental, senang meluapkan emosi karena sebab-sebab yang remeh.

Pada suatu hari mereka berdua melakukan perjalanan laut dg sebuah kapal. Beberapa hari mereka berada di atas samudra. Tiba-tiba terjadi angin topan, kapal oleng digoncangkan oleh ombak yang menggulung-nggulung.

Sang istri tidak mampu lagi menahan dirinya. Dia berteriak-teriak tanpa tahu apa yang mesti dilakukannya. Dia segera menemui suaminya dengan harapan akan menemukan solusi bagaimana menyelamatkan diri dari kematian yang sedang mengintai.

Seluruh penumpang kapal tidak berbeda kondisinya dari sang istri. Tapi sang istri terkejut bukan main. Ia menemukan suaminya duduk tenang seperti kebiasaannya. Sang istri bertambah marah dan menuduh suaminya tidak punya perasaan dan kepedulian.

Sang suami memandang istrinya. Dan dengan wajah kering dan pandangan marah suami menghunuskan pisau ke dada istrinya. Lalu bertanya dengan suara tegas dan serius :

“Apakah kamu tidak takut dengan pisau ini?”

Dengan penuh keheranan sang istri menjawab : “Tentu saja tidak.”

Suami bertanya lagi : “Kenapa?”

Istri menjawab : ” Karena pisau itu dipegang oleh orang yang ku percayai dan aku cintai “.

Seketika sang suami tersenyum dan berkata pada istrinya : “Begitu juga aku. Ombak-ombak yang sedang mengamuk ini berada di tangan Dzat yang aku percayai dan yang ku cintai. Jadi kenapa aku harus takut? Bukankah Dia berkuasa atas segalanya?”

Saudaraku yang dirahmati Alloh...

Maka jika ombak kehidupan menyerangmu

Angin kencang dunia menjatuhkanmu

Janganlah takut

Janganlah khawatir

Karena semua yang ada di dunia ini berada dalam genggaman tanganNya

Dia mengetahui dirimu melebihi pengetahuanmu tentang dirimu sendiri.

Dia mengetahui segala yang terbuka dan tersembunyi.

Jika kamu mencintai dan percaya kepada Nya

Maka tidak perlu takut dan khawatir.

Karena dia tidak akan mendzalimi hamba-hambaNya.

Maka sibukkan dirimu dengan memupuk cinta dan kepercayaan kepadaNya

Berjuanglah untuk selalu berada di jalanNya

Dan saat itu, segala gelombang dan angin topan yang datang dalam kehidupanmu tidak akan membuatmu khawatir apalagi ketakutan.

Maka Berdo'alah

Ya hayyu ya qayyum , birahmatika astagitsu , ashlihli sya'ni kul lahu , wala takilni illa nafsi thorfata 'aini

Wahai Rabb yang maha hidup dan yang maha berdiri sendiri (tidak membutuhkan segala sesuatu),
dengan rahmatMu aku memohon pertolongan, perbaikilah segala urusanku , dan janganlah diserahkan padaku meskipun dalam sekejap mata (tanpa pertolongan dariMu)

Aamiin

والله أعلم بالصواب

Selamat beraktifitas saudaraku
M A T E M A T I K A

1) Mengapa PLUS dikali PLUS hasilnya PLUS?

2) Mengapa MINUS dikali PLUS atau sebaliknya PLUS dikali MINUS hasilnya MINUS?

3) Mengapa MINUS dikali MINUS hasilnya PLUS?

Hikmahnya adalah:
(+) PLUS = BENAR
(-) MINUS = SALAH

1. Mengatakan BENAR thd sesuatu hal yang BENAR adalah suatu tindakan yang BENAR.

Rumus
+ x + = +

2. Mengatakan BENAR thd sesuatu yang SALAH, atau sebaliknya mengatakan SALAH thd sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan yang SALAH.

Rumus matematikanya:
+ x – = -
– x + = -

3. Mengatakan SALAH thd sesuatu yg SALAH adalah suatu tindakan yang BENAR.

Rumus matematikanya:
– x – = +

Pelajaran matematika ternyata sarat makna. Kebenarannya pasti,  yg bisa kita ambil sebagai Pelajaran Hidup.
         
Untuk matematika pembagian, adalah sbb:
1 ÷ 1 = 1
1 ÷ 2 = 1/2
1 ÷ 10 = 1/10
1 ÷ 100 = 1/100
Sedangkan 1 ÷ 0 = ~ ( tak terhingga).

Maknanya adalah:
- Kalau kita melakukan perbuatan baik, seperti sedekah misalnya, kemudian kita mengharapkan balasan atas perbuatan itu, maka semakin kita banyak berharap hasilnya akan semakin kecil (1/100 dst).

Tetapi ketika kita melakukannya dengan Ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu imbalan apa pun atau 1 ÷ 0, maka hasilnya akan "Tak Terhingga" yang artinya Allah akan memberikan balasan atas keikhlasan kita dengan balasan yang tak terhingga (Penuh berkah)

✔ Tatkala engkau memperbaiki niatmu, saat itulah Allah memperbaiki keadaanmu

✔ Ketika engkau menginginkan kebaikan untuk orang lain, maka kebaikan itu datang kepadamu dari arah yang tidak engkau kira atau engkau duga duga

✔ Di saat kita hidup untuk membuat orang lain bahagia, Allah menjadikan orang lain membahagiakan kita

✔ Maka carilah selalu celah untuk "memberi", bukan "mengambil"

✔ Setiap kali engkau memberi maka di saat itulah engkau diberi (oleh Allah) tanpa engkau meminta.

Kamis, 24 September 2015

Alkisah dulu ada seorang Jomblo, namanya Bill. Karena jomblo dan ga ada kerjaan dia bikin bisnis, dia kasih nama Microsoft. Bisnisnya sistem operasi untuk komputer. Ternyata bisnisnya booming dan ia jadi orang paling kaya didunia.

Ga berapa lama ada 2 org sahabat Larry sama Serge, karena sama2 Jomblo, kepinteran, dan ga ada kerjaan, mereka sering iseng mencari2 file, karena susah nyarinya, mereka bikin mesin pencari sambil jadi bisnis, namanya Google. Sama meledak juga, dan sempat menjadi merek no. 2 paling berharga didunia (dibawah Coca Cola saat itu.)

Keduanya sangat sukses dan ga pernah bersinggungan, satu bisnis sistem operasi (OS), yang satu lagi bisnis mesin pencari. Dunia tentram, bisnis lancar..

Tapi seuatu hari, Bill ngelirik bisnis tetangga, ternyata bisnis iklannya Google menguntungkan dan memutuskan bikin mesin pencari, namanya Bing. Serge dan Larry juga ngelirik sebelah dan bikin bisnis sistem operasi namanya Chrome OS dan Android.

Bill nitip bisnisnya ke Ballmer, CEO yang baru, eh doi malah bikin Windows Phone karena ngelirik Android.

Bisnis yang tadinya ga ada hubungannya kini bersaing keras. Sikut2an di kolam yang sama.

Sementara, nun jauh disana, ada Steve Jobs yang terus fokus, ga ngelirik tetangga, bikin bisnis namanya Apple.

Sekarang Apple menjadi Bisnis paling profitable dan merek paling bernilai di dunia. Ngambil status yang tadinya disandang sama Microsoft dan Google sekaligus. Padahal tadinya Microsoft dan Google (masing2) memiliki nilai merek yang jauh diatas Apple.

Padahal toh sampe sekarang, sumber penghasilan paling besarnya Google tetep iklan, jauh diatas Android dan bisnis lain mereka, dan sumber penghasilan terbesar Microsoft tetep Windows OS, jauh diatas Windows Phone apalagi Bing.

Pelajarannya: jangan kebanyakan ngelirik kesuksesan orang lain. Kadang kita sering terlalu fokus ke pencapaian orang atau kesuksesan kompetitor sampe lupa ke elemen paling penting dalam bisnis: konsumen..

Senin, 14 September 2015

Kesulitan itu tidak akan pernah hilang, mestinya kita berbahagia karenanya, sebab dengan kesulitan itu kita diberi sebuah kehormatan untuk memikirkan yang orang lain tidak diberi kesempatan itu. Diberi kesempatan untuk terbang lebih tinggi lagi.



Sabtu, 12 September 2015

All about Debt
Yusdi Ghazali ketua Debt Free Center (DFC)

- Merasa megang uang besar, gaya hidup jadi berbeda. Kita tidak sadar bahwa uang itu berasal dari mana.
Ada yang omsetnya hingga 20 Milyar tapi ternyata uangnya tidak ada.
- Hutang adalah ilusi kekayaan. Apakah benar-benar kaya, pura-pura kaya atau terlihat kaya?

- Money is not ingredient of a business, it's a FUEL. Don't lead your business with your money, but your time and skill.

- Kapan kamu butuh uang besar untuk usahamu? Ketika kamu siap dan tepat untuk mematangkan.

- Perjalanan bisnis tidak langsung besar dan naik. Ada proses yg kita lalui. Analoginya anak" yg baru bisa berjalan langsung dikasih motor. Salah satu tolak ukur adalah LAPORAN KEUANGAN. Dr laporan keuangan apakah bisnismu untung dan uangnya ada?
Bukan hanya LAPORAN KEUANGAN tapi Laporan Keuangan yang BENAR. Sudahkah paham OCF, ICF, FCF? Ikuti financial literacy

- Bisnis kamu bisa hidup berasala dana dari mana. Apakah perputaran uangnya berasal dr keuntungan dan produktivitas usaha atau dana injeksi dr luar. Kita memegang uang setiap hari yg cukup besar merasa bisnis anda aman.

- Jenis Hutang:
Good Debt: Hutang yang bisa membiayai diri sendiri.
Bad Dent: Hutang yang harus meninggalkan bisnismu.

SOLUSI Menyelesaikan Hutang
How To Debt Free?
- Kondisi usaha saya apakah berada di lampu hijau, kuning atau merah. Itu bisa diketahui lewat LAPORAN KEUANGAN.
- Saya pernah mencari di google "Bagaimana menyelesaikan hutang". Muncul macam" banyak yg gk sesuai.

- 7 Harus 5 Jangan
1. Niat.
Apa itu niat?
Apakah Anda percaya bahwa hutang anda akan lunas? Tidak ada jalan buntu, yg ada adalah kehilangan keyakinan. Hutang adalah pilihan kita, maka hutang bukan takdir! Hal" yg bs kita pilih, itu ada pada pilihan pribadi masing". Akui kesalahan sendiri dan TOBAT.
Satu-satunya Ilmu yg bisa membawa kebahagiaan dunia dan akhirat adalah Islam. Sudahkah anda menjalani perintah  dan menjauhi larangannya.
 Seberapa cepat kita dapat melunasi hutang, ada pada keyakinan kita pada Islam. Senjatanya do'a, namun ada syarat dan ketentuan berlaku JANGAN LUPA ITU. IMAN + STRATEGI.

2. FOKUS 80% Peluang.
- coba pegang dan angkat air mineral gelas, ringan? Coba pegang berjam-jam berat gak, pegel gak? Itulah hutang. Kita pikirkan setiap waktu jd terasa berat.
- saya punya banyak perusahan, saya pilah-pilih mana yg menghasilkan 30% penghasilan dan pembayaran cash. Saya fokus pada peluang itu dan termyata itu ADA.

- Ikuti rambu" kehidupan (Al-Quran & Hadits). Tugas kita berjalan dengan penuh optomisme dan penuh keyakinan.

3. Hadapi Kenyataan dan Cut OFF. Biasanya kita gak mau dibilang bangkrut. Udah tinggalin aja sumber hutang jangn menutup hutang dengan hutang. Remember bad debt.
Saya bilang sama Istri "Mah, jika kita memang harus pindah rumah bahkan harus pindah kamar mohon siap. Tapi saya janji 3 tahun ke depan hidup kita LEBIH BAIK dr hari ini". Itu azzam saya. Ajak keluarga untuk siap bisa satu frekuensi dan menghadapi kenyataan.
Buka QS. Al-Baqarah 275-279.
Dosa paling kecil dari riba seperti menzinahi Ibu kandung sebanyak 36 kali.

4. Bangun Disiplin, terapkan konsep Clear CUT!
- Yang membedakan bisnis adalah cara memainkan bisnis itu sendiri. Karakterlah yg dibangun. Apapun baik itu jadi pengusaha/karyawan karakter adalah nomor satu.
- Masalah jangan sampai menyentuh keluarga apalagi anak".
- Nomor 1 ngasih uang buat keluarga atau cicilan? Hayooo ngaku


5. Miliki Sikap Kesungguhan
- Apa yg kita yakini (shodaqoh), pikirkan(fokus 80%), lakukan (cerita siti hajar), ucapkan (ucapan vs tindakan)?

Kalau boleh mensyukuri satu hal dlm hidup saya adalah kejatuhan bisnis saya.

6. Segera BAYARKAN ketika bisa
7. Berbuat baik sebanyak-banyaknya.
Kebaikan akan menarik kebaikan yg lebih banyak. Menolong orang tdk bs menunggu sukses. Menutup kesalahan lalu mempersiapkan yg terbaik.

5 Jangan dilakukan:
1. Jangan pernah asal janji. Biasanya didatangi debt kolektor kita ngasih janji, JANGAN!
2. Hindari dgn unsur PIDANA (mengekuarkan GIRO dan cheque mundur)
3. Jangan pernah berhutang untuk bayar BUNGA. Biasanya ini pada kondisi panic financial.
4. Ketahui HAK anda, jgn cari cara utk tdk bayar HUTANG. Contoh kredit di bank syariah pasal 5 deh.
5. Jangan pernah tergoda untuk minta SEDEKAH.

Yakin bahwa Allah satu-satunya penolong.
- Udah tahu dosa tinggalin!

Depok, 13 Sepetember 2015.
Sukses itu terdiri dari
1. Iman
2. Strategi
3. Sabar
HALAL BUAT KAMI, HARAM BUAT TUAN

ulama Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al Hanzhali al Marwazi ulama terkenal di makkah yang menceritakan riwayat ini.

Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka :
“Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya malaikat kepada malaikat lainnya.

“Tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya.

“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?”

“Tidak satupun”
Percakapan ini membuat Abdullah gemetar.
“Apa?” ia menangis dalam mimpinya. “Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”

Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malaikat itu.“Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni . Berkat dia seluruh haji mereka diterima oleh Allah.”

“Kok bisa”

“Itu Kehendak Allah”

“Siapa orang tersebut?”

“Sa’id bin Muhafah tukang sol sepatu di kota Damsyiq (damaskus sekarang)”

Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung terbangun, Sepulang haji, ia tidak langsung pulang ke rumah, tapi langsung menuju kota Damaskus, Siria.Sampai di sana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa’id bin Muhafah.“Ada, di tepi kota” Jawab salah seorang tukang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya. Sesampai di sana ulama itu menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,“Benarkah anda bernama Sa’id bin Muhafah?” tanya Ulama itu

“Betul, siapa tuan?”

“Aku Abdullah bin Mubarak”

Said pun terharu, "bapak adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?”

Sejenak Ulama itu kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya ia pun menceritakan perihal mimpinya.“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur?”

“Wah saya sendiri tidak tahu!”

“Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda selama ini.

Maka Sa’id bin Muhafah bercerita, “Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar :Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka. laa syarikalaka.
Ya Allah, aku datang karena panggilanMu. Tiada sekutu bagiMu. Segala ni’mat dan puji adalah kepunyanMu dan kekuasaanMu. Tiada sekutu bagiMu.

Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu menangis, Ya allah aku rindu Mekah. Ya Allah aku rindu melihat kabah. Ijinkan aku datang…..
Ijinkan aku datang ya Allah..

Oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu.Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Akhirnya pada tahun ini, saya punya 350 dirham, cukup untuk saya berhaji".

“Saya sudah siap berhaji”

“Tapi anda batal berangkat haji”

“Benar”

“Apa yang terjadi?”

“Istri saya hamil, dan sering ngidam. Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat”

“Suami ku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini?“

"ya sayang”

“Cobalah kau cari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini. Mintalah sedikit untukku” "sayapun mencari sumber bau masakan itu. Ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh. Di situ ada seorang janda dan enam anaknya.

Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit. Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya.Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan:“tidak boleh tuan”

“Dijual berapapun akan saya beli”

“Makanan itu tidak dijual, tuan”, katanya sambil berlinang mata.

Akhirnya saya tanya kenapa?

Sambil menangis, janda itu berkata, “daging ini halal untuk kami dan haram untuk tuan”, katanya.

Dalam hati saya: Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim?
Karena itu saya mendesaknya lagi
“Kenapa?”

“Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Di rumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak.“Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram".

Mendengar ucapan tersebut spontan saya menangis, lalu saya pulang. Saya ceritakan kejadian itu pada istriku, dia pun menangis, kami akhirnya memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu.“Ini masakan untuk mu”

Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka.”Pakailah uang ini untuk mu sekeluarga. Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi”
Ya Allah……… di sinilah Hajiku
Ya Allah……… di sinilah Mekahku.Mendengar cerita tersebut Abdullah bin Mubarak tak bisa menahan air mata.

عبد الله ابن المبارك كاتب الكتاب"الجهادفي سبيل الله
Rujukan cerita diatas
Al-Imam Az-Zahabi ada buat kitab khusus tentang Imam Ibnul Mubarak iaitu "قضِّ نهارك بأخبار ابن المبارك" ada kisah ini di situ, begitu juga di kitab "Siyar A'lam An-nubala" karya Az-Zahabi juga, dgn lebih lengkap(8/378-421) dan Tarikh Kabir (5/212), Tarikh Sagheer(2/225) Hliyatul Awliya (8/162) Tarikh Baghdad (10/152) , dan sebahagiannya di Tahzibu Kamal dan Tazkiratul Huffaz dll.
1. Orang yang terjebak hutang krn pikiran nya selalu pada harta ..
2. Value yg dimiliki pengusaha akan menentukan usahanya.
3. Mulai lah usaha dengan uang sendiri , jangan berhutang.
Sumber Permodalan (Source of Fund)
- 4F+P
Founder (usaha rintisan usahakan dr modal sendiri, nikmati prosesnya)
Family (Siapa keluarga yg berpeluang untuk didekati)
Friend (hati" gara modal pertemanan hancur samakan frekuensi. Paham atas resiko)
Fools (orang" yg bodoh, uangnya banyak)

Professional atau Investor Professional (peluang permodalan paling besar. Tapi harus searah, pebisnis professional bertemu dgn investor professional)

- There is not lack of money, there is lack of good deal. (Kita bukan kekurangan uang tapi kekurangan kesepakatan investasi yg bagus) -> jika prospek bisnis jelas banyak peluang yang ada. Uang bukan masalah. Laporan keuangan rapi, omset dan keuntungan terlihat. Itulah bisnis yg jelas silahkan cari investor professional.

Contoh: Pak Hepi sbg professional krn bisnis dan pengalaman, maka investor mudah berdatangan untuk take a deal.

Pertanyaan amatir:
- untungnya berapa?
- berapa bagianku?

Pertanyaan investor professional:
- apakah bisnis ini layak dibiayai? Mana data dan dokumennya?
- Kita layak dibiayai tidak?
- Apakah resiko bisnis ini bisa dibiayai tdk?

4 Hot Buttons investor:
- Pent up demand. Ada gak ordernya? Kalau masih hitung"an prospek itu bukan permintaan atau order.
- Management, track record. Manajemennya seperti apa, bagaiamana menjalankan bisnisnya.
- Entry barrier. Semakin sedikit hambatan semakin bagus.
- Risk and reward relationship. Seberapa besar resiko dan timbal balik dr adanya suatu kerjasama.

Membiayai bisnis anda bukan cari uang tapi kamu tidak dapat membuat 'Good Deal'. Jika anda mampu membuat 'Good Deal' uang akan datang padamu.

Tawarkan sharing saham, jangan pelit! Padahal dengan investor resiko kita tidak ditanggung sendirian. Bagaimana kalau pinjam ke Bank, siapa yang menanggung resiko.

Berapa banyak 'yes' yang anda butuhkan untuk permodalan anda? Kejar dengan jelas dan cara yang benar. Bisnis tidak cukup besar tapi tiap bulan untung itu sangat enak untuk ditawarkan ke orang.

Jumat, 11 September 2015

7 Orang yang digolongkan syahid selain berperang fi sabilillah.

1. Hadits Pertama
Dari Jabir bin Atik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 
الشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ: الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ، وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ، وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ الْحَرِيقِ شَهِيدٌ، وَالَّذِي يَمُوتُ تَحْتَ الْهَدْمِ شَهِيدٌ، وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدٌ
“Selain yang terbunuh di jalan Allah, mati syahid ada tujuh: mati karena tha’un syahid, mati karena tenggelam syahid, mati karena sakit tulang rusuk syahid, mati karena sakit perut syahid, mati karena terbakar syahid, mati karena tertimpa benda keras syahid, wanita yang mati karena melahirkan syahid.” (HR. Abu Daud 3111 dan dishahihkan Al-Albani).

2. Hadits Kedua
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan beberapa orang yang mati di selain medan jihad, namun beliau menggelarinya sebagai syahid.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat, “Siapakah syahid menurut kalian?”

‘Orang yang mati di jalan Allah, itulah syahid.’ Jawab para sahabat serempak.

“Berarti orang yang mati syahid di kalangan umatku hanya sedikit.” Lanjut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

‘Lalu siapa saja mereka, wahai Rasulullah?’ tanya sahabat.

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan daftar orang yang bergelar syahid,

مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَالْغَرِيقُ شَهِيدٌ
“Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid. Siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah dia syahid, siapa yang mati karena wabah penyakit Tha’un, dia syahid. Siapa yang mati karena sakit perut, dia syahid. Siapa yang mati karena tenggelam, dia syahid.” (HR. Muslim 1915).

3. Hadits Ketiga
Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ
“Siapa yang terbunuh karena membela hartanya maka dia syahid.” (HR. Bukhari 2480).

PENJELASAN
Ketika mejelaskan hadis daftar orang yang mati syahid selain di medan jihad, Al-Hafidz Al-Aini mengatakan,

فهم شُهَدَاء حكما لَا حَقِيقَة، وَهَذَا فضل من الله تَعَالَى لهَذِهِ الْأمة بِأَن جعل مَا جرى عَلَيْهِم تمحيصاً لذنوبهم وَزِيَادَة فِي أجرهم بَلغهُمْ بهَا دَرَجَات الشُّهَدَاء الْحَقِيقِيَّة ومراتبهم، فَلهَذَا يغسلون وَيعْمل بهم مَا يعْمل بِسَائِر أموات الْمُسلمين
“Mereka mendapat gelar syahid secara status, bukan hakiki. Dan ini karunia Allah untuk umat ini, dimana Dia menjadikan musibah yang mereka alami (ketika mati) sebagai pembersih atas dosa-dosa mereka, dan ditambah dengan pahala yang besar, sehingga mengantarkan mereka mencapai derajat dan tingkatan para syuhada hakiki. Karena itu, mereka tetap dimandikan, dan ditangani sebagaimana umumnya jenazah kaum muslimin.” (Umdatul Qari Syarh Shahih Bukhari, 14/128).

...tetap semangat menggapai ridho Allah swt.
"Kopi tumpah"

Di dunia ini kita dipisahkan oleh sebuah garis. Ada orang yang di atas garis dan ada orang yang di bawah garis.

Ownership
Accountability
Responsibility
______________

Blaming
Excuse
Denial

Orang-orang yang di bawah garis akan melakukan blame, excuse atau denial.

Misalnya orang datang telat ke kantor, ia ditanyakan oleh bosnya “kenapa kamu telat?”  Ia akan mulai blaming “anak saya rewel” … “istri saya telat bangunin” atau excuse “kena macet di tol Cawang” – padahal tol Cawang memang tiap hari macet, excuse ini cari-cari alasan yang tidak penting, yang lebih parah “denial” … “ah enggak ah, tidak telat kok!” dia mengelak mengakui kalau dia telat.

Sedangkan orang-orang yang ada di atas memiliki ownership, artinya semua yang terjadi di sekitar kita, kita terlibat untuk membuatnya menjadi lebih baik, sedangkan akuntability artinya kita bisa diandalkan untuk melakukan sesuatu, responsibility artinya kita memiliki tanggung jawab untuk melakukan sesuatu.

Contoh ekstrim, di ujung sana ada nenek-nenek menyebrang, saya berdiri tidak jauh dari dia.

Nenek itu tiba-tiba jatuh terpeleset waktu menyebrang.

Simulasinya orang yang below the line :

Excuse “Wah saya jauh, masa saya tolong ?”

Denial “Ah gak lihat kok”

Sedangkan orang yang ada di atas garis akan membantu si nenek ini, dia memiliki ownership karena merasa terlibat terhadap lingkungan sekitarnya.


Ketika saya dan teman-teman mulai belajar bisnis, kami banyak bertemu mentor bisnis yang canggih-canggih, mereka jago dan sukses banget di bisnis, sewaktu kami bilang mau minta saran, mereka malah TIDAK mengajarkan cara bisnis, mereka TIDAK mengajari kami cara marketing yang jago, strategi produksi yang keren dll.

Mereka malah memberikan cerita KOPI TUMPAH.

Kopi tumpah ini menceritakan tentang orang yang di bawah garis VS di atas garis.


Cerita kopi tumpah memiliki setting sebuah keluarga kecil, bapak, ibu dan seorang anak perempuan masih SD.

Suatu pagi si anak mau berangkat sekolah, si ayah mau berangkat, ibunya mau buatkan kopi, lalu si ibu menempatkan kopi di meja tempat si bapak duduk, si ibu menempatkan kopi agak ke pinggir meja.

Si anak hari itu akan menghadapi ulangan, dia semangat sekali karena sudah persiapan beberapa hari sebelumnya.

Si anak yakin pasti bisa, turun tangga semangat sekali  ”papa..papa..nanti ulangan.. ” … PRAKK .. kena kopi, kopinya tumpah … tumpah ke paha si bokap.



Apa yang dilakukan bokapnya ? Kita simulasikan bokap yang di bawah garis :

Lagi duduk, kena kopi, PRAKK … Anaknya di maki-maki “Kamu ini ceroboh banget ! jalan aja gak bener !”

Istrinya datang, di maki lagi sama si bokap “Kamu ini juga kenapa taruh kopi di pinggir banget !” … “Ya udah saya ganti celana dulu di atas”

Waktu si bapak ke lantai atas, yang jemput anaknya datang “TINN TINN .. Jemputan !!!“.

Si ibu bilang “aduh pak, ini anaknya lagi nangis… nanti ya saya antar sendiri”

Si bapak tak lama kemudian turun lagi, lihat anaknya masih nangis “lho kok dia belum sekolah ???”

“Loh kan tadi gara-gara kamu dia jadi nangis ??”

Mulai deh perang dunia ke-2 … cek cok lagi.

“Ya udah saya antar” .. bokapnya ngalah.



Dalam perjalanan ke sekolah semuanya serba salah .. lampu merah disalahin, macet disalahin … anaknya masih nangis di mobil “kamu ini nangis-nangis aja!”.

Tak lama kemudian, si anak sampai di sekolah telat, si bapak juga telat, bosnya nanya “kok kamu telat?” .. marah-marah lagi “kamu tidak tahu apa yang terjadi pada saya .. !”

Nah sampai di situ ceritanya, kalau kita lihat dari cerita ini, hanya karena kopi tumpah tadi dan apa respon si bapak itu bisa mengubah masa depan dengan signifikan :

Hubungan si bapak dan istrinya menjadi tidak baik.
Bapaknya bisa saja dipecat dari kantor karena tidak sopan.
Yang lebih parah si anak, dia sudah belajar gila-gilaan, karena kopi tumpah tadi dia tidak konsen ujian, terlambat sampai sekolah lagi.


Sekarang kita lihat, perbandingannya dengan orang yang ada di atas garis :

Lagi duduk, kena kopi, PRAKK … “Aaah panas-panas .. kamu sih semangat banget ! karena kamu semangat kamu harus ganti celana papa !”

“Gimana cara ganti celana papa ?”

 ”Yang penting kamu ulangan dapet 100 aja deh !”

“Oh iya iya.. aku pasti dapet 100″

Artinya si bokap merasa ada ownership terhadap kejadian ini, kalau dia tidak duduk di situ kan dia tidak kena tumpahan kopi.

“Mama-mama, buatin kopi lagi dong, kopi yang penuh cinta”

Mamanya jadi senang.

Bayangkan dengan awal seperti ini, harinya berubah total. Dari semua orang-orang berhasil yang saya temukan, mereka ada di atas. Jadi kita semua harus cepat-cepat pindah ke atas.


Kamis, 10 September 2015

Yeee
Ambulan RS Jiwa terpaksa berhenti di jalan karena ban bocor. Waktu sedang mengganti ban, si supir tidak sengaja menendang 4 baut ke selokan dan hilang. Dengan panik si supir berteriak, "waduh gimana gue mesti pasang ban kalo gak ada bautnya." Salah satu pasien gila dalam ambulan nyelutuk : bang, copotin aja tuh 1 baut dari masing2 tiga roda lainnya trus pasang ke bannya, jadi tiap ban dapat 3 baut. Ntar kalo ada bengkel tinggal beli tuh 4 baut. Si supir langsung lega. Pinter juga loe, tapi kenapa loe bisa masuk RS Jiwa sih ? Pasien itu menjawab : "HELLOOO, pliiis deh....kita ini cuma gila, bukan bego kayak loe !!! 😄😄😁
Seorang ibu ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan. Dengan suara rendah disertai rasa malu ibu berkata " Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100 ribu? Ibu ada perlu buat beli beras", Anaknya tidak langsung menjawab, dengan raut muka datar ia berkata " Iya Bu, nanti Aku tanya istriku dulu", seakan berat untuk mengiyakan, karena belum tentu isterinya mengiyakan. Ketika Sang Anak masuk ke dalam rumah ia melihat dus susu anaknya masih ada bandrol harga Rp 50.000, kemudian dia merenung. Jika 1 dus habis 1 hari x 30 hari x 2 th = 36 juta. Dia berfikir, waktu balita dia hanya diberikan ASI oleh ibunya, harganya tak terhingga, super steril, diberikan dengan penuh kasih sayang. Jika didapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar? Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. "Dirimu telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih, dan semua itu kuterima dgn GRATIS. Maafkan anakmu yg durhaka ini yang tidak tahu balas budi". Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp 3 jt, sambil menangis ia berkata "Ibu, jangan berkata pinjam lagi ya, hartaku adalah juga milikmu, doakan anakmu ini agar selalu berbakti padamu". Sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu, ia berkata "Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdoa agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di SURGA nanti dalam kebahagian. Semoga Bermanfaat.(Jangan biarkan bacaan bermakna ini mengendap di WA mu, jadikan ladang pahala dg meberikan ke orang lain. Bagi para ISTRI ingatlah bahwa rezeki dari suamimu adalah jg HAK mertuamu. Dan juga perlakukanlah ibu mertua seperti ibu kandung sendiri.
Selamat pagi dan tetap semangat wahai sahabat PAGAR HATI Motivation Center
Indah sekali saat kita sbg pribadi maupun sbg pengusaha mampu menjawab 4 pertanyaan ;
1. Seberapa dekat Hub kita sama Allah
2. Seberapa dekat Hub dengan orang tua kita
3. Seberapa dekat Hub  dg pasangan dan anak2 kita, dan
4. Seberapa besar keinginan kita utk memberi,?
☝Sejenak Merenung Dengan Kisah 👇

Jam telah menunjukkan pukul sebelas malam ketika Amin sampai di depan rumahnya. Hari ini ia pulang telat karena ada pekerjaan yang harus ia tuntaskan malam ini juga. Rumahnya tampak sudah sepi dan terkunci rapat. Lampu di ruang tamu juga sudah dimatikan. Pertanda penghuninya sudah istirahat malam. Tidak ingin mengganggu siapapun, Amin turun dari mobil dan segera membuka pintu pagar. Ia selalu membawa kunci pintu pagar dan juga kunci pintu rumah ketika bepergian.

Bunyi pagar berderit ketika didorong. Perlahan ia masukkan kendaraan, dan kembali mengunci pintu pagarnya. Tak lama kemudian ia membuka pintu rumah.

“Assalaamu’alaikum…!” Ucapnya lirih saat memasuki rumah.

Tak ada orang yang menjawab salamnya. Ia tahu istri dan anak-anaknya pasti sudah tidur.

Biar malaikat yang menjawab salamku,” begitu pikirnya.

Melewati ruang tamu yang temaram, dia menuju ruang kerjanya. Diletakkannya tas, ponsel dan kunci-kunci di meja kerja. Setelah itu, barulah  ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Sejauh ini, tidak ada satu orang pun anggota keluarga yang terbangun. Rupanya semua tertidur pulas. Segera ia beranjak menuju kamar tidur. Pelan-pelan dibukanya pintu kamar, ia tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Benar saja istrinya tidak terbangun, tidak menyadari kehadirannya. Kemudian Amin duduk di pinggir tempat tidur. Dipandanginya dalam-dalam wajah Aminah, istrinya.

Amin segera teringat perkataan almarhum kakeknya, dulu sebelum dia menikah. Kakeknya mengatakan, “Jika kamu sudah menikah nanti, jangan berharap kamu punya istri yang sama persis dengan maumu. Karena kamupun juga tidak sama persis dengan maunya. Jangan pula berharap mempunyai istri yang punya karakter sama seperti dirimu. Karena suami istri adalah dua orang yang berbeda. Bukan untuk disamakan tapi untuk saling melengkapi. Jika suatu saat ada yang tidak berkenan di hatimu, atau kamu merasa jengkel, marah, dan perasaan tidak enak yang lainnya, maka lihatlah ketika istrimu tidur.”

“Kenapa Kek, kok waktu dia tidur?” Tanya Amin kala itu.

“Nanti kamu akan tahu sendiri.” Jawab kakeknya singkat.

Waktu itu, Amin tidak sepenuhnya memahami maksud kakeknya, tapi ia tidak bertanya lebih lanjut, karena kakeknya sudah mengisyaratkan untuk membuktikannya sendiri.

Malam ini, ia baru mulai memahaminya. Malam ini, ia menatap wajah istrinya lekat-lekat. Semakin lama dipandangi wajah istrinya, semakin membuncah perasaan di dadanya. Wajah polos istrinya saat tidur benar-benar membuatnya terkesima. Raut muka tanpa polesan, tanpa ekspresi, tanpa kepura-puraan, tanpa dibuat-buat. Pancaran tulus dari kalbu. Memandanginya menyeruakkan berbagai macam perasaan. Ada rasa sayang, cinta, kasihan, haru, penuh harap dan entah perasaan apa lagi yang tidak bisa ia gambarkan dengan kata-kata. Dalam batin, dia bergumam, “Wahai istriku, engkau dulu seorang gadis yang leluasa beraktifitas, banyak hal yang bisa kau perbuat dengan kemampuanmu. Aku yang menjadikanmu seorang istri. Menambahkan kewajiban yang tidak sedikit. Memberikanmu banyak batasan, mengaturmu dengan banyak aturan. Dan aku pula yang menjadikanmu seorang ibu. Menimpakan tanggung jawab yang tidak ringan. Mengambil hampir semua waktumu untuk aku dan anak-anakku.

Wahai istriku, engkau yang dulu bisa melenggang ke manapun tanpa beban, aku yang memberikan beban di tanganmu, dipundakmu, untuk mengurus keperluanku, guna merawat anak-anakku, juga memelihara rumahku.

Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku. Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku, kau tanggalkan segala atributmu untuk menjadi pengasuh anak-anakku, kau buang egomu untuk mentaatiku, kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku.

Wahai istriku, dikala susah, kau setia mendampingiku. Ketika sulit, kau tegar di sampingku. Saat sedih, kau pelipur laraku. Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku. Bila gundah, kau penyejuk hatiku. Kala bimbang, kau penguat tekadku. Jika lupa, kau yang mengingatkanku. Ketika salah, kau yang menasehatiku.

Wahai istriku, telah sekian lama engkau mendampingiku, kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki.

Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu? Dengan alasan apa aku perlu marah padamu? Andai kau punya kesalahan atau kekurangan, semuanya itu tidak cukup bagiku untuk membuatmu menitikkan airmata. Akulah yang harus membimbingmu. Aku adalah imammu, jika kau melakukan kesalahan, akulah yang harus dipersalahkan karena tidak mampu mengarahkanmu. Jika ada kekurangan pada dirimu, itu bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah. Karena kau insan, bukan malaikat.

Maafkan aku istriku, kaupun akan kumaafkan jika punya kesalahan. Mari kita bersama-sama untuk membawa bahtera rumahtangga ini hingga berlabuh di pantai nan indah, dengan hamparan keridhaan Allah swt. Segala puji hanya untuk Allah swt yang telah memberikanmu sebagai jodohku.

Tanpa terasa airmata Amin menetes deras di kedua pipinya. Dadanya terasa sesak menahan isak tangis. Segera ia berbaring di sisi istrinya pelan-pelan. Tak lama kemudian iapun terlelap.

Jam dinding di ruang tengah berdentang dua kali. Aminah, istri Amin, terperanjat kaget.

“Astaghfirullaah,  sudah jam dua?”

Dilihatnya sang suami telah pulas di sampingnya. Pelan-pelan ia duduk, sambil memandangi wajah sang suami yang tampak kelelahan.

“Kasihan suamiku, aku tidak tahu kedatangannya. Hari ini aku benar-benar capek, sampai-sampai nggak mendengar apa-apa. Sudah makan apa belum ya dia?” gumamnya dalam hati.

Mau dibangunkan nggak tega, akhirnya cuma dipandangi saja. Semakin lama dipandang, semakin terasa getar di dadanya. Perasaan yang campur aduk, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya hatinya yang bicara.

“Wahai suamiku, aku telah memilihmu untuk menjadi imamku. Aku telah yakin bahwa engkaulah yang terbaik untuk menjadi bapak dari anak-anakku. Begitu besar harapan kusandarkan padamu. Begitu banyak tanggungjawab kupikulkan di pundakmu.

Wahai suamiku, ketika aku sendiri kau datang menghampiriku. Saat aku lemah, kau ulurkan tanganmu menuntunku. Dalam duka, kau sediakan dadamu untuk merengkuhku. Dengan segala kemampuanmu, kau selalu ingin melindungiku.

Wahai suamiku, tidak kenal lelah kau berusaha membahagiakanku. Tidak kenal waktu kau tuntaskan tugasmu. Sulit dan beratnya mencari nafkah yang halal tidak menyurutkan langkahmu. Bahkan sering kau lupa memperhatikan dirimu sendiri, demi aku dan anak-anak.

Lalu, atas dasar apa aku tidak berterimakasih padamu, dengan alasan apa aku tidak berbakti padamu? Seberapapun materi yang kau berikan, itu hasil perjuanganmu, buah dari jihadmu. Jika kau belum sepandai da’i dalam menasehatiku, tapi kesungguhanmu beramal shaleh membanggakanku. Tekadmu untuk mengajakku dan anak-anak istiqomah di jalan Allah membahagiakanku.

Maafkan aku wahai suamiku, akupun akan memaafkan kesalahanmu. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang telah mengirimmu menjadi imamku. Aku akan taat padamu untuk menaati Allah swt. Aku akan patuh kepadamu untuk memjemput ridlo-Nya.

Teng…teng…teng… jam dinding di ruang tengah kembali berdentang. Kali ini berdentang tiga kali.

“Sudah jam tiga.” Gumam Aminah.

Dihapusnya airmata di pipi. Perlahan, dielus tangan suaminya sambil berbisik, “Mas, sudah jam tiga, bangun yuk, kita shalat.”

Di penghujung malam itu, dua insan -Amin dan Aminah-, dengan melawan letih dan kantuk berusaha untuk memenuhi panggilan Allah, “Wahai orang yang berselimut, bangunlah (untuk sholat) pada malam hari, kecuali sedikit (daripadanya).” (al-Muzammil: 1-2)
Sahabat Quran
Setiap hari kita pake WA ini. Bersilahturahmi, Sharing,
bercanda dsb
Tapi tau kah Sahabat2 Hilpi, siapa sesungguhnya penemu WA?

KISAH INSPIRATIF,
PENEMU PROGRAM WA

Ia lahir & besar di Ukraina dari keluarga yang relatif miskin. Di usia 16 tahun, ia nekat pindah ke Amerika, demi mengejar apa yang dikenal sebagai “American Dream”.

Pada usia ke-17, ia hanya bisa makan dari jatah pemerintah, nyaris menjadi gelandangan. Tidur beratap langit, beralaskan tanah. Untuk bertahan hidup, dia bekerja sebagai tukang bersih2 supermarket.

Hidupnya kian terjal saat ibunya didiagnosa kanker. Mereka bertahan hidup hanya dengan tunjangan kesehatan seadanya. Ia lalu kuliah di San Jose University. Tapi kemudian memilih drop-out, karena lebih suka belajar programming secara autodidak.

Karena keahliannya sebagai programmer, pemuda tsb diterima bekerja sebagai engineer di Yahoo! Ia bekerja di sana selama 10 thn. Di situ, ia berteman akrab dengan Brian Acton. Keduanya membuat sebuah program aplikasi di tahun 2009, setelah resign dari Yahoo!

Keduanya sempat melamar ke Facebook yang tengah menanjak popularitasnya saat itu, namun diitolak.

Facebook mungkin kini sangat menyesal pernah menolak lamaran mereka karena setelah beberapa tahun, program aplikasi mereka justru resmi dibeli Facebook dengan harga fantastis USD 19Miliar (sekitar Rp 247 Triliun).

Pemuda itu bernama
"Jan Koum "
 pendiri "WhatsApp"
yang fenomenal dan sedang kita nikmati saat ini.

Beberapa waktu lalu, Jan Koum melakukan ritual yang mengharukan. Ia datang ke tempat dimana ia dulu saat berumur 17 thn, setiap pagi antri untuk mendapatkan jatah makanan dari pemerintah. Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antri. Mengenang saat-saat sulit, dimana bahkan untuk makan saja ia tidak punya uang..

Pelan2, air matanya meleleh. Ia tidak pernah menyangka perusahaannya dibeli dengan nilai setinggi itu. Ia pun mengenang ibunya yang rela menjahit baju buat dia demi menghemat. “Tak ada uang, Nak…”. Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan berita bahagia ini kepada ibunya.
***

Teruslah BERMIMPI,
Teruslah BELAJAR,
Teruslah BERUSAHA..
Teruslah BERDOA.

Sungguh kita tak pernah tahu warna dan rupa masa depan kita.

👍 Tetap samangat,
Slamat Pagiiii Semuanya,semoga Hari ini kita Menjalankan Aktifitas mendapatkan Banyak keberkahan...Aamiinn
Indahkan hari dengan mengindahkan pagi | indahkan pagi dengan mengindahkan hati | indahkan hati dengan berbagi | awali pagi dengan nutrisi sarapan hati berupa menu kesyukuran

Pagar Hati motivation center